Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus
berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Tahapan perkembangan tersebut yaitu:
þ Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card
dan keydriven bookkeeping machines,
dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya.
Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
þ Fokus baru pada Informasi (management
information sistem – MIS)
Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan
pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan
komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi
komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi
manajemen.
þ Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision
support sistem – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi
yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil
keputusannya oleh manajer.
þ Fokus sekarang pada Komunikasi (office
automation – AO)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer
dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang
meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice
mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile
transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua
aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
þ Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem –
AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian
penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem
yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang
menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk
pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases
sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi
kuliah SIM.
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan data dan
informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu
pengolah informasi. Pada bagian pengolahan dengan komputer terdiri dari lima
bidang yakni SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan. Hal
tersebut dinamakan dengan sistem informasi berbasis komputer (komputer based
information sistem). Gambar 1.10 menunjukkan model CBIS.
Komputer-Based Information Sistems (CBIS)
Information specialist :
Adalah Orang yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem
berbasis komputer. Terdapat 5 (lima) golongan utama spesialis informasi, yaitu
:
§ Sistem analyst
§ Database administrator
§ Network specialist
§ Programmer
§ Operator
Kerjasama antar golongan tersebut dilakukan dalam
rangka mengembangkan sistem berbasis komputer.. hal tersebut menggambarkan
rantai komunikasi tradisional yang menghubungkan pemakai, para spesialis
informasi dan komputer.
Analis sistem bekerjasama dengan pemakai guna mengembangkan sistem baru dan
memperbaiki sistem yang sekarang. Mereka merupakan pakar dalam mendefinisikan
masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu
pemecahan masalah.
Pengelola basis data bekerjasama dengan pemakai dan sistem analis dalam membuat
basis data yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi
pemakai. Basis data adalah suatu kumpulan data yang terintegrasi, diatur dan
disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali serta
pengelolaannya.
Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk
jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumberdaya komputer yang
tersebut. Spesialis jaringan menggambungkan keahlian bidang komputer dan
telekomunikasi.
Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk
membuat kode instruksi sehingga komputer dapat mengubah data menjadi informasi
yang diperlukan pemakai.
Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar (missal mainframe
ataupun mini). Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran kertas di
printer, mengelola perpustakaan dan tugas-tugas serupa lainnya.
End User Computing Adalah salah satu metode pengembangan sistem berbasis
komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri (user).
Perkembangan metode ini didukung oleh :
· Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer;
· Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan sumberdaya yang tersedia;
· Perangkat keras yang harganya semakin murah;
· Perangkat lunak siap pakai semakin banyak.
Peranan information specialist (ISp) berubah dari pengembang menjadi konsultan
Justifikasi dan Pengembangan CBIS
Pada keadaan awal perusahaan mengeluarkan biaya komputerisasi dihitung
berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Selanjutnya pada keadaan
kemudian biaya komputerisasi dihitung dengan laba yang mungkin akan dihasilkan
dengan memanfaatkan sistem berbasis komputer. Sedangkan keadaan Sekarang biaya
komputerisasi dihitung dengan ukuran kuantitatif maupun kualitatif.
Justifikasi komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sistem-sistem yang
berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga,
tetapi seberapa berhagakan laporan tersebut ?
Nilai sepotong informasi sukar untuk ditaksir. Salah satu pendekatannya adalah
dimana perusahaan menerapkan laporan kemudian dibandingkan dengan laba pada
periode selama laporan tersebut digunakan dengan laba periode sebelumnya. Hal
tersebut hamper tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis.
Umumnya ada banyak factor yang memberi kontribusi pada laba, dan memisahkan
salah satu adalah hal yang nyaris mustahil.
Karena sukarnya mengukur nilai CBIS, perusahaan sangat hati-hati dalam membuat
keputusan untuk menerapkan sistem tersebut. Manajer dan staf banyak
menghabiskan waktu untuk mengevaluasi dampak sistem tersebut pada oganisasi.
Menjustifikasi CBIS, dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan
subyektif adalah langkah kunci dalam mencapai sumberdaya yang berharga
tersebut.
Pengembangan CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni
lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan
siklus hidup sistem (system life cycle – SLC).
Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :
Ø Tahap Perencanaan,
Ø Tahap Analisis,
Ø Tahap Rancangan,
Ø Tahap Penerapan,
Ø Tahap Penggunaan.
Tahapan tersebut dapat digambarkan seperti nampak pada Gambar 1.13.
Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa
tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab
atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk
pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas
siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada
manajer.
Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur
para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer
mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan
dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap
demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi .
Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi,
kedua pihak bekerjasama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah,
mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik,
merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, membuat basis data,
dan menjaga kemutakhiran sistem.
5. Ikhtisar
Informasi adalah salah satu dari 5 (lima) jenis utama sumber daya yang dapat
dipakai oleh manajer. Semua sumber daya termasuk informasi dapat dikelola.
Pengelolaan informasi semakin penting saat bisnis proses suatu organisasi atau
perusahaan menjadi rumit dan kemampuan komputer berkembang.
Output komputer digunakan oleh manajer, non manajer, dan orang-orang atau
organisasi dalam lingkungan perusahaan. Manajer terdapat pada semua tingkatan
dan dalam semua bidang fungsional. Ketika para manajer melaksanakan
fungsi-fungsi mereka dan memainkan peran mereka, mereka menambah keahlian komunikasi
dan pemecahan masalah dengan pengetahuan tenatng komputer dan informasi.
Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen, yang semuanya bekerja menurut satu
tujuan. Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan
output. Sistem yang berhubungan dengan lingkungannya disebut sistem terbuka,
seangkan sebaliknya disebut dengan sistem tertutup.
Tedapat perbedaan antara data dan informasi. Data mencakup fakta dan
angka-angka yang relative tidak berarti, kemudian diubah menajdi informasi oleh
pengolah informasi. Sedangkan informasi memiliki arti bagi pemakainya. Pengolah
informasi menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Informasi
berasal dari sumber-sumber internal dan eksternal dan digunakan dalam membuat
keputusan untuk memecahkan masalah.
Komputer pada awalnya digunakan sebagai sistem informasi akuntasi (SIA) yang
merupakan bagian dari pemrosesan data (EDP), kemudian berkembang kearah
pengolahan informasi (SIM). Selanjutnya berkembang sebagai sistem pendukung
keputusan (DSS), kantor virtual atau otomasi kantor (OA), dan sistem berbasis
pengetahuan (knowledge-based sistems). Kelima bidang aplikasi tersebut
membentuk sistem informasi berbasis komputer (CBIS).
CBIS berkembang melalui tahapan-tahapan perencanaan, analisis, rancangan,
penerapan, dan penggunaan. Tahapan-tahapan tersebut dinamakan siklus hidup
sistem dan dapat dilakukan oleh pemakai sendiri atau pemakai bekerja sama
dengan spesialis informasi. Bahkan bila sistem dikembangkan bersama-sama,
manajerlah yang bertanggungjawab atas tiap tahap siklus hidup sistem.
Kesimpulan
Dari uraian dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
informasi aadalah salah satu pemanfaatan media teknologi untuk mempermudah
siklus input, proses dan output dalam metode keilmuan berbasis psikologi
Dalam metode kelimuan, keberadaan sistem informasi
terutama yang berbasis komputer dalam pengelolaan informasi sudah tidak asing lagi dalam berbagai
disiplin ilmu. Alat bantu skoring dan interpretasi tes EPPS dan kraeplin yang
dikembangkan oleh seorang psikologi klinis, Dr Ira puspitawati, adalah salah
satu bentuk peranan sistem informasi berbasis komputer dalam mempermudah
psikodiagnostik.